Senin, 12 Januari 2015

MEDIA DAN MASYARAKAT "Cultural Sudies"

IDEOLOGI BUDAYA
Pada bahasan kali ini saya akan membahas tentang Ideologi budaya atau kajian budaya. Berdasarkan ktipan dari Stuart Hall, berbagai norma, ide, nilai dan bentuk bentuk pemahaman dalam masyarakat yang membantu mereka menginterpresentasikan realitas atau menggambarkan ulang realita dengan sudut pandang yang berbeda merupakan bagian dai ideology suatu budaya.
Stuart Hall 

Kajian budaya berkembang di Inggris. Stuart Hall adalah seorang teoritikus budaya dan mantan direktur Center for Contemporary Cultural Studies. Ia menyatakan bahwa media merupakan alat yang kuat bagi kaum elit. Seperti yang kita ketahui, media telah menjadi alat utama di mana kita semua mengalami atau belajar mengenai banyak aspek mengenai dunia di sekitar kita. Tetapi sering kali cara yang digunakan media dalam melaporkan suatu peristiwa dapat berbeda secara signifikan. Dalam hal ini Media berfungsi mengomunikasikan cara-cara berpikir yang dominan, tanpa memperdulikan efektivitas pemikiran tersebut. Kajian budaya menekankan bahwa media menjaga agar orang-orang yang berkuasa tetap memiliki kekuasan, sementara yang kurang berkuasa menerima mentah-mentah apa yang diberikan kepada mereka.
Stuart Hall  sendiri adalah teoritikus utama dalam kajian budaya. Ia mempertanyakan peranan berbagai institusi elit seperti media dan gambaran mereka yang sering kali salah dan menyesatkan. Tidak seperti teoritikus komunikasi lainnya, Hall berfokus pada peran media dan kemampuannya untuk membentuk opini publik mengenai masyarakat yang termarginalkan, termasuk orang miskin, masyarakat terasing, dan komunitas atau kelompok lainnya. Proses marginalkan melalui media ini sering diperbesar dan berlebihan. Orientasi ini mendasari karyanya dalam kajian budaya (cultural studies).Dalam kajian budaya atau Cultural Studies (CS), konsep budaya dapat dipahami seiring dengan perubahan perilaku dan struktur masyarakat di Eropa pada abad ke-19. Perubahan ini atas dampak dari pengaruh teknologi yang berkembang pesat. 

Istilah budaya sendiri merupakan kajian komprehensif dalam pengertiannya menganalisa suatu obyek kajian. Contohnya, selain ada antropologi budaya juga dikaji dalam studi Sosiologi, Sejarah, Etnografi, Kritik Sastra bahkan juga Sosiobiologi. Fokus studi kajian budaya (CS) ini adalah pada aspek relasi budaya dan kekuasaan yang dapat dilihat dalam budaya pop. Di dalam tradisi Kajian Budaya di Inggris yang diwarisi oleh Raymonds Williams, Hoggarts, dan Stuart Hall, menilai konsep budaya atau “culture” (dalam bahasa Inggris) merpakan hal yang paling rumit diartikan sehingga bagi mereka konsep tersebut disebut sebuah alat bantu yang kurang lebih memiliki nilai guna.

Williams mendefinisikan konsep budaya menggunakan pendekatan universal, yaitu konsep budaya mengacu pada makna-makna bersama. Makna ini terpusat pada makna sehari-hari: nilai, benda-benda material/simbolis, norma. Kebudayaan adalah pengalaman dalam hidup sehari-hari: berbagai teks, praktik, dan makna semua orang dalam menjalani hidup mereka Kebudayaan yang didefinisikan oleh Williams lebih dekat ‘budaya’ sebagai keseluruhan cara hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar