Minggu, 02 November 2014

Elemen komunikasi

PENERIMA (KOMUNIKAN)

Setiap peristiwa komunikasi dalam tingkat apa pun, apakah komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi massa, akan melibatkan elemen-elemen komunikasi. Menurut Jhoseph Diminick, setiap proses komunikasi melibatkan delapan elemen komunikasi yang meliputi :
  1. sumber
  2. enkoding
  3. pesan
  4. saluran
  5. dekoding 
  6. penerima 
  7. umpan balik
  8. gangguan
Proses Komunikasi

Komunikasi terjadi bila ada sumber informasi yang merupakan bahan atau materi yang akan disampaikan oleh komunikator. Sebelum informasi disampaikan komunikator perlu melakukan penyandian (encoding) untuk mengubah ide dalam otak ke dalam suatu sandi yang dapat dipahami. Setelah pesan disandikan kemudian komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan melalui saluran atau media. Ketepatan komunikasi dalam menerima pesan sangat dipengaruhi oleh kemampuan komunikan dalam melakukan penafsiran (decoding). Komunikasi berlangsung efektif bila terjadi umpan balik antara komunikan dan komunikator sebelum terjadinya perubahan efek/ respon sebagai dampak dari komunikasi.

Namun, disini saya akan membahas lebih lanjut tentang salah satu elemen komunikasi yang sangat berpengaruh dalam penerapan komunikasi yang terjadi pada kegiatan sehari-hari. salah satu elemen yang sangat berpngaruh dalam proses komunikasi adalah penerima (komunikan).
seblum kita bahas lebih lanjut, penerima pesan (komunikan) terdapat beberapa golongan dan syarat yang dimuliki, yaitu :
  • komunikan dapat digolongkan dlm tiga jenis: personal, kelompok dan massa
  • Syarat yang harus dimiliki komunikan:
    1.     
    Keterampilan menangkap dan meneruskan pesan
    2.     
    Pengetahuan yang cukup
    3.     
    Siap menerima dan memberi pesan 
Komunikan (penerima pesan) pada umumnya dapat disebut sebagai audiensi yaitu sasaran atau taget dari pesan. Hal ini dapat terlihat pada komunikasi massa, dimana media memberikan pesan atau informasi kepada khalayak secara langsung berhubungan namun dalam kesempatan lain sumber dan penerima pesan dipisah oleh ruang dan waktu. Komunikan disini dapat dikatakan sebagai pihak yang lemah (vulnerable) yang gampang sekali dipengaruhi oleh informasi atau pesan yang disampaikan. Media massa mengeluarkan stimulus dan penerima menanggapinya dengan menunjukkan respons. Hal ini dapat kita kaitkan pada Model komunikasi S-O-R, dimana teori mengenai jarum hipodermik atau teori stimulus-respons (S-R teori) membuktikan hal ini.Menurut teori ini media massa amat perkasa dalam mempengaruhi penerima pesan. Teori S-R menggambarkan proses komunikasi secara sederhana yang hanya melibatkan dua komponen yaitu media massa dan poenerima pesan (komunikan) yaitu khalayak (audience). Teori jarum Hipodemik atau teori S-R meyakini bahwa kegiatan mengirimkan pesan sama halnya dengan menyuntikan obat yang bisa langsung masuk kedalam jiwa si penerima pesan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar